Rabu, 13 September 2017

Arduino


Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

Arduino merupakan suatu  platform open source (sumber terbuka) yang dipakai untuk membuat sebuah proyek-proyek elektronika. Arduino terdiri dari dua tahap mutlak yaitu suatu  papan sirkuit fisik (tidak jarang disebut juga dengan mikrokontroler) serta suatu  perangkat lunak alias IDE (Integrated Development Environment) yang berlangsung pada komputer. Perangkat lunak ini tak jarang disebut Arduino IDE yang dipakai untuk menulis serta meng-upload kode dari komputer ke papan fisik (hardware) Arduino. Ketika menuturkan Arduino maka ada dua faktor yang terlintas dalam pikiran para pemakainya, yaitu hardware serta aplikasi. Dua tahap ini seakan satu kesatuan utuh yang tak dapat di pisahkan. Arduino dapat digunakan untuk mengembangkan objek interaktif, mengambil masukan dari berbagai switch atau sensor, dan mengendalikan berbagai lampu, motor, dan output fisik lainnya. Proyek Arduino dapat berdiri sendiri, atau berkomunikasi dengan perangkat lunak (software) yang berjalan pada komputer Anda (misalnya Flash, Pengolahan, MaxMSP.) Board dapat dirakit dengan tangan atau dibeli; open-source IDE dapat didownload secara gratis.

Apa Sebenarnya Kegunaan Arduino?

Hardware serta aplikasi Arduino dirancang bagi para seniman, tampilaner, pe-kegemaran, peretas, pemula serta siapapun yang berminat untuk menciptakan objek interaktif serta pengembangan lingkungan. Arduino sanggup berinteraksi dengan tombol, LED, motor, speaker, GPS, kamera, internet, handphone pintar bahkan dengan televisi anda. Fleksibilitas ini dihasilkan dari kombinasi keterdapatan aplikasi Arduino yang gratis, papan perangkat keras yang terjangkau, serta keduanya yang mudah untuk dipelajari. Faktor inilah yang menciptakan jumlah pemakai menjadi suatu  komunitas besar dengan beberapa kontribusinya yang sudah dihadirkan pada beberapa proyek dengan berbasiskan Arduino.

Papan Mikrokontroler Arduino

Sebenarnya Ada banyak jenis papan Arduino yang dapat kita digunakan namun dengan tujuan yang berbeda. Beberapa papan arduino memiliki ukuran, jumlah pin, dan mikrokontroler yang berbeda seperti apa gambar dibawah ini merupakan papan arduino yang sering digunakan untuk awal belajar Arduino.



papan arduino
Mikrocontroler Arduino
  • Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328
  • Uno memiliki 14 pin digital input / output (6 diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset.
  • Arduino Uno menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial.
  • Fitur Atmega16U2 diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
  • Memiliki resistor pulling 8U2 HWB yang terhubung ke tanah, sehingga lebih mudah untuk menggunakan mode DFU.

Spesifikasi Arduino Uno

Spesifikasi Arduino

Sumber Daya Listrik Arduino

  • Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal.
  • Untuk sumber daya Eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack DC ke colokan listrik board.
  • Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor DAYA.
  • Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika tegangan kurang dari 6 volt mungkin tidak akan stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 volt.

Pin Listrik Arduino uno r3

Pin Listrik Arduino uno r3
  • VIN. Input tegangan ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal. Jika ingin memasok tegangan melalui colokan listrik, gunakan pin ini.
  • 5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh regulator papan Arduino.
  • Tegangan pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan oleh regulator on-board. Menyediakan arus maksimum 50 mA.
  • GND. Pin Ground.
  • IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan referensi ketika mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat memilih sumber daya yang tepat agar dapat bekerja dengan 5V atau 3.3V.

Mengapa Harus Arduino (Beberapa Kelebihan)

Ada banyak sistem berbasis mikrokontroler lain atau platform mikrokontroler yang tersedia untuk “komputasi fisik”. Parallax Basic Stamp, Netmedia yang BX-24, Phidgets, MIT Handyboard, dan banyak lagi yang lainnya menawarkan fungsionalitas yang sama. Semua alat ini mengambil rincian pemrograman mikrokontroler berantakan dan membungkusnya dalam paket yang mudah digunakan.
Namun Arduino juga menyederhanakan proses pekerjaan berbasis mikrokontroler, serta menawarkan beberapa keuntungan lebih bagi guru, siswa, dan amatir yang tertarik pada sistem lain:
  1. Murah
Arduino relatif murah dibandingkan dengan platform mikrokontroler lain. Versi paling mahal dari modul Arduino dapat dirakit dengan tangan, dan bahkan biaya perakitan modul Arduino kurang dari $50.
  1. Cross-platform
Perangkat lunak Arduino berjalan pada Windows, Macintosh OSX, dan sistem operasi Linux. Kebanyakan sistem mikrokontroler terbatas pada Windows.
  1. Sederhana
Lingkungan pemrograman Arduino mudah digunakan untuk pemula, namun cukup bagi pengguna tingkat lanjut untuk mengambil keuntungan dari fleksibilitasnya. Bagi para guru, Arduino sangat nyaman, didasarkan pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga siswa belajar program akan terbiasa dengan tampilan dan nuansa dari Arduino.
  1. Open source dan perangkat lunak yang dapat dikembangkan
Arduino diproduksi sebagai alat open source, tersedia untuk perluasan bagi programmer berpengalaman. Bahasa dapat diperluas melalui perpustakaan C++, dan orang-orang yang ingin memahami rincian teknis dapat membuat program lompatan dari Arduino ke bahasa pemrograman berbasis C AVR. Demikian pula, Anda dapat menambahkan kode C AVR langsung ke dalam program Arduino.
  1. Open sourcedan hardware dapat dikembangkan
Arduino didasarkan pada Atmel mikrokontroler ATMEGA8 dan ATmega168. Perencanaan/ Rancangan modul diterbitkan di bawah lisensi Creative Commons, sehingga desainer sirkuit yang berpengalaman dapat membuat versi mereka sendiri, memperluas dan meningkatkan sistem Arduino. Bahkan pengguna yang relatif tidak berpengalaman dapat membangun versibreadboard untuk memahami cara kerjanya dan menghemat uang.

List/ Daftar Produk Arduino (Lebih Detail)

arduino

Seperti yang kita ketahui bahwa arduino sering dipakai oleh kebanyakan penghobi Mikrokontorer. Harga Arduino yang Asli sekitar 300an, kalo yang clone mungkin agak murah tapi fungsi tetap sama pada arduino yang asli, diartikel selanjutnya saya akan menjelaskan perbedaan arduino asli dan clone agar anda membedakan dan memilih arduino mana yang harus digunakan, untuk anda yang ini mencoba semua produk Arduino, anda dapat mengunjungi situs resmi arduino untuk mendapatkan referensi (http://arduino.cc/).

sumber : http://www.jurnalkompi.com/belajar-arduino/apa-itu-arduino-dan-kegunaannya/
Share:

Internet of Things dengan Arduino


Penggunaan Arduino untuk Internet of Things (IoT) 

IoT bisa dibilang adalah sebuah konsep di mana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan internet. Saat ini di Indonesia, sudah cukup banyak masyarakat yang menerapkan IoT dalam beberap aspek kehidupannya. Sebagai contoh, penerapan sistem smart home automation yang berfungsi untuk monitoring dan kendali lampu jarak jauh, monitoring sistem penyiraman tanaman jarak jauh pada perangkat Android via internet, dan lain sebagainya.
Lalu, apakah perangkat seperti Arduino dapat diterapkan untuk proyek IoT? Beberapa produk Arduino dapat diterapkan untuk proyek-proyek IoT. Arduino dapat terkoneksi dengan internet melalui perangkat tambahan seperti Ethernet shield dan Wifi shield. Namun, untuk beberapa prodak terbaru, Arduino ada yang sudah dapat dihubungak ke jaringan internet tanpa menggunakan shield / perangkat tambahan.

Arduino Internet of Things
Arduino dan Ethernet untuk Internet of Things (IoT)
Pada gambar di bawah ini merupakan Arduino yang terpasang ethernet shield, sehigga arduino tersebut dapat terhubug ke internet via koneksi kabel (LAN).

Pada tutorial ini, saya menggunakan modul wirelless ESP8266. ESP8266 ini kecil-kecil cabe rawit lho, modul ini sering saya gunakan untuk project IOT saya. Sehingga saya sendiri juga mengembangkan sebuah library yang sederhana dan mudah untuk project IOT saya.
Berikut tampilan ESP8266 yang sering saya gunakan :
Black ESP8266
Blue ESP8266
Kita akan menggunakan library tersebut untuk mengirimkan data ke internet. Ikuti langkah-langkah berikut :

1. Download library-nya terlebih dahulu.
Download library-nya disini UlindevIot
Untuk download, silahkan menuju button link berwarna hijau di pojok atas, yang ada tulisan clone or download .

2. Tambahkan library ke Arduino IDE
Jika sahabat belum mempunyai Arduino IDE, silahkan download disini.
Jika sahabat sudah menginstal Arduino IDE, maka langsung saja extract library dan copy-kan folder ulindevIot pada path C:\Program Files\Arduino\libraries . (Path tergantung sahabat melakukan instal)

3. Buka Arduino IDE, cek apakah library sudah ditambahkan
Pilih menu File, kemudian Examples, cari ulindevIot. Jika ada, berarti library sudah bisa digunakan.
1
Gambar Cek Library UlindevIot
4. Buka file examples library ulindevIot

Buka file pada folder examples yang bernama iot.ino , berikut source code iot.ino :


#include <ulindevIot.h>

#define address "YOUR_DOMAIN_ADDRESS"

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);
ul.begin(9600);
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
ul.connectTo("YOUR_SSID","YOUR_PASSWORD");

delay(3000);

String url = "YOUR_URL_TO_SENDING_DATA";

ul.sendDataTo(url,address);

delay(5000);
}
 
 
Penjelasan source code :

a. YOUR_DOMAIN_ADDRESS : Isikan alamat domain sahabat, semisal saya isikan domain saya monitor.ulindev.com
b. YOUR_SSID :
Isikan SSID wifi, semisal saya isikan SSID hotspot milik saya ulindevWifi
c. YOUR_PASSWORD : Isikan Password wifi d. YOUR_URL_TO_SENDING_DATA : Isikan url untuk pengiriman data, saya menggunakan script PHP dengan metode get request. Semisal saya isikan url http://monitor.ulindev.com/dataku.php?nilaisensor=25 yang berarti Arduino mengirimkan data berupa nilai sensor dengan variabel nilaisensor yang memiliki value 25 dan akan diterima oleh dataku.php.
Source code diatas menjadi seperti berikut :


#include <ulindevIot.h>

#define address "monitor.ulindev.com"

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);
ul.begin(9600);
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
ul.connectTo("ulindevWifi","ulindev123");

delay(3000);

String url = "http://monitor.ulindev.com/dataku.php?nilaisensor=25";

ul.sendDataTo(url,address);

delay(5000);
}
 
 
Dengan source code seperti diatas, kita sudah dapat mengirimkan data ke internet menggunakan ESP8266.

5. Pengkabelan antara arduino dengan ESP8266

2
Sambungkan pin VCC dan CH_PD terlebih dahulu.
ESP8266 ———————– Arduino
VCC          ———————– 3.3V
RX            ———————– D4
TX            ———————– D3
GND         ———————– GND

6. Eksekusi Program
Tahap yang terakhir yaitu dengan melakukan compile source code yang telah dibuat tadi dan jalankan arduino.
Jika respone dari modul ESP8266 –> OK maka program berjalan dengan baik.

Bagaimana sahabat? mudah bukan? Jika ada yang ingin didiskusikan silahkan berkomentar di bawah. Terimakasih

sumber : http://blog.ulindev.com/internet-of-things-dengan-arduino/

Share: