Rabu, 19 Juli 2017

Ruang Lingkup Produk Baru



A.    Latar Belakang
          
             Organisasi atau perusahaan, pastinya menginginkan untuk memproduksi suatu produk yang lain dari yang lain dan pertama kali ada. Salah satu tantangan besar dalam perencanaan pemasaran adalah bagiamana menciptakan dan mengembangkan gagasan-gagasan tentang produk baru dan akhirnya berhasil memasarkannya. Karena belum tentu produk baru yang dimunculkan oleh suatu organisasi atau perusahaan dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
            Untuk mensukseskan gagasan-gagasan terhadapa pengembangan produk baru, suatu perusahaan perlu melakukan beberapa tahapan, agar produk yang diciptakan tepat sasaran dan diterima oleh pasar. Karena tujuan diciptakannya produk baru adalah menciptakan inovasi baru yang suskes di pasaran dan juga perusahaan harus mengganti produk-produk yang telah masuk ke tahap penurunan dalam daur ulang hidup produknya.

B.     Rumusan Masalah

1.  Apakah produk itu?
2. Bagaimanakah strategi pengembangan produk baru yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi?
3. Apa dan bagaimanakah strategi daur hidup produk itu?

C.     Tujuan

1.  Menyelesaikan tugas matakuliah manajemen pemasaran.
2.  Memperoleh informasi tentang strategi pengembangan produk baru
3.  Dapat mengetahui apa-apa saja yang harus dilakukan dalam sebuah program pengembangan produk baru.

A.    Pengertian Produk Baru

1. Pengertian produk
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk bisa berupa benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.[1]

2. Pengertian Jenis Produk
Jenis produk adalah unit yang bisa dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan, atau beberapa atribut lain. Misalnya, pasta gigi adalah sebuah produk. Satu “tube” pasta gigi merk Pepsodent seharga Rp. 1.000 adalah sebuah jenis produk.[2]

3. Pengertian Produk Baru
Produk baru adalah produk asli, penyempurnaan produk, modifikasi produk, dan merek-merek baru yang dikembangkan sendiri di bagian penelitian.[3]
Enam golongan produk baru:[4]
a. Produk baru bagi dunia, produk ini mencipta pasar yang baru sama sekali.
b. Lini produk baru, dengan produk ini perusahaan untuk pertama kalinya memasuki pasar yang sudah ada.
c. Tambahan pada lini produk yang sudah ada, produk yang menambah lini produk yang sudah ada di suatu perusahaan.
d. Penyempurnaan/revisi atas produk yang sudah ada, produk baru dengan daya kerja/kegunaan yang disempurnakan atau dengan nilai yang lebih tinggi dan mengganti produk yang sudah ada.
e. Penempatan kembali/positioning, produk yang sudah ada dipasarkan pada pasar baru atau segmen pasar baru.
f. Penekanan biaya, produk baru yang daya kerja/kegunaannya sama dengan yang sudah ada pada biaya yang lebih rendah.

B.   Masalah Pengembangan Produk Baru

Dalam dunia usaha yang penuh persaingan, perusahaan yang tdak mempersiapkan produk baru akan menghadapi resiko yang berat. Perusahaan semacam ini akan mendapatkan produk-produknya menjadi korban kebutuhan dan selera konsumen yang berubah, teknologi baru, daur hidup produk yang makin pendek serta persaingan yang meningkat di dalam dan luar negeri.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan produk baru mengalami kegagalan, antara lain:
1. Direktur atau bagian atasan mungkin memaksakan gagasan kesayangannya meskipun penelitian pasar telah menunjukkan kecilnya kemungkinan berhasilnya suatu produk.
2. Gagasan produknyan sendiri cemerlang, tetapi perusahaan terlalu optimis dalam memperkirakan besarnya pasar.
3. Produknya didesain tidak semestinya.
4. Barang atau produk ditempatkan dengan tidak tepat di pasaran atau tidak diiklankan secara efektif, atau harganya terlalu tinggi.

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan makin sulitnya keberhasilan pengembangan produk baru di masa yang akan datang, yaitu:
1.  Kurangnya gagasan pada jenis barang tertentu. Beberapa ilmuwan menyatakan sedikitnya teknologi baru yang setaraf  dengan penemuan mobil, televisi, komputer, dan fotocopy dan obat-obatan mujarab.
2.  Pasar yang terpecah-pecah/fragmented markets. Persaingan yang tajam menyebabkan pasar terpecah-pecah. Perusahaan-perusahaan terpaksa mengarahkan produk baruknya pada segmen pasar yang lebih sempit, bukan pasar/massa dan ini berarti penjualan dan keuntungan yang lebih kecil dari masing-masing barang.
3.   Kendala sosial dan pemerintah. Produk baru harus memenuhi persyaratan umum seperti keselamatan konsumen dan tidak mencemarkan lingkungan. Peraturan-peraturan pemerintah menyebabkan lambatnya pembaruan pada industri obat-obatan dan juga membuat produsen peralatan indutri, kimia, mobil dan mainan lebih berhati-hati dalam hal disain dan periklanan.
4. Mahalnya proses pengembangan produk baru. Untuk menghasilkan satu atau dua gagasan yang baik, perusahaan harus mulai dengan banyak gagasan tentang produk baru. Biaya pengembangan dan peluncuran untuk masing-masing produk akan meningkat tinggi terutama pada tingkat inflasi saat ini, yang nyata pada biaya-biaya produksi, periklan, dan distribusi.
5. Kurangnya modal. Kebanyakan perusahaan tidak mampu mengumpulkan dana yang diperlukan bagi penelitian untuk inovasi yang sesungguhnya. Akhirnya mereka hanya menekankan pada modifikasi dan peniruan.
6. Pendeknya tahap pertumbuhan pada barang-barang yang berhasil. Bila satu barang berhasil di pasar, pesaing-pesaing cepat sekali meirunya. Inilah yang memperpendek tahap pertumbuhan suatu produk baru.

C.    Tahap Proses Pengembangan Produk Baru
            Organisasi atau perusahaan, pastinya menginginkan untuk memproduksi suatu produk yang lain dari yang lain dan pertama kali ada. Salah satu tantangan besar dalam perencanaan pemasaran adalah bagiamana menciptakan dan mengembangkan gagasan-gagasan tentang produk baru dan akhirnya berhasil memasarkannya. Karena belum tentu produk baru yang dimunculkan oleh suatu organisasi atau perusahaan dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
            Untuk mensukseskan gagasan-gagasan terhadapa pengembangan produk baru, suatu perusahaan perlu melakukan beberapa tahapan, agar produk yang diciptakan tepat sasaran dan diterima oleh pasar. Karena tujuan diciptakannya produk baru adalah menciptakan inovasi baru yang suskes di pasaran dan juga perusahaan harus mengganti produk-produk yang telah masuk ke tahap penurunan dalam daur ulang hidup produknya.

Rumusan Masalah

1. Apakah produk itu?
2. Bagaimanakah strategi pengembangan produk baru yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi?
3. Apa dan bagaimanakah strategi daur hidup produk itu?

Tujuan
1. Menyelesaikan tugas matakuliah manajemen pemasaran.
2. Memperoleh informasi tentang strategi pengembangan produk baru
3. Dapat mengetahui apa-apa saja yang harus dilakukan dalam sebuah program pengembangan produk baru.


A.    Pengertian Produk Baru

1. Pengertian produk
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk bisa berupa benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.

2. Pengertian Jenis Produk
Jenis produk adalah unit yang bisa dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan, atau beberapa atribut lain. Misalnya, pasta gigi adalah sebuah produk. Satu “tube” pasta gigi merk Pepsodent seharga Rp. 1.000 adalah sebuah jenis produk.

3. Pengertian Produk Baru
Produk baru adalah produk asli, penyempurnaan produk, modifikasi produk, dan merek-merek baru yang dikembangkan sendiri di bagian penelitian.
Enam golongan produk baru:
a. Produk baru bagi dunia, produk ini mencipta pasar yang baru sama sekali.
b. Lini produk baru, dengan produk ini perusahaan untuk pertama kalinya memasuki pasar yang sudah ada.
c. Tambahan pada lini produk yang sudah ada, produk yang menambah lini produk yang sudah ada di suatu perusahaan.
d. Penyempurnaan/revisi atas produk yang sudah ada, produk baru dengan daya kerja/kegunaan yang disempurnakan atau dengan nilai yang lebih tinggi dan mengganti produk yang sudah ada.
e. Penempatan kembali/positioning, produk yang sudah ada dipasarkan pada pasar baru atau segmen pasar baru.
f. Penekanan biaya, produk baru yang daya kerja/kegunaannya sama dengan yang sudah ada pada biaya yang lebih rendah.

B.     Masalah Pengembangan Produk Baru
Dalam dunia usaha yang penuh persaingan, perusahaan yang tdak mempersiapkan produk baru akan menghadapi resiko yang berat. Perusahaan semacam ini akan mendapatkan produk-produknya menjadi korban kebutuhan dan selera konsumen yang berubah, teknologi baru, daur hidup produk yang makin pendek serta persaingan yang meningkat di dalam dan luar negeri.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan produk baru mengalami kegagalan, antara lain:
1. Direktur atau bagian atasan mungkin memaksakan gagasan kesayangannya meskipun penelitian pasar telah menunjukkan kecilnya kemungkinan berhasilnya suatu produk.
2. Gagasan produknyan sendiri cemerlang, tetapi perusahaan terlalu optimis dalam memperkirakan besarnya pasar.
3. Produknya didesain tidak semestinya.
4. Barang atau produk ditempatkan dengan tidak tepat di pasaran atau tidak diiklankan secara efektif, atau harganya terlalu tinggi.

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan makin sulitnya keberhasilan pengembangan produk baru di masa yang akan datang, yaitu:
1. Kurangnya gagasan pada jenis barang tertentu. Beberapa ilmuwan menyatakan sedikitnya teknologi baru yang setaraf  dengan penemuan mobil, televisi, komputer, dan fotocopy dan obat-obatan mujarab.
2. Pasar yang terpecah-pecah/fragmented markets. Persaingan yang tajam menyebabkan pasar terpecah-pecah. Perusahaan-perusahaan terpaksa mengarahkan produk baruknya pada segmen pasar yang lebih sempit, bukan pasar/massa dan ini berarti penjualan dan keuntungan yang lebih kecil dari masing-masing barang.
3. Kendala sosial dan pemerintah. Produk baru harus memenuhi persyaratan umum seperti keselamatan konsumen dan tidak mencemarkan lingkungan. Peraturan-peraturan pemerintah menyebabkan lambatnya pembaruan pada industri obat-obatan dan juga membuat produsen peralatan indutri, kimia, mobil dan mainan lebih berhati-hati dalam hal disain dan periklanan.
4. Mahalnya proses pengembangan produk baru. Untuk menghasilkan satu atau dua gagasan yang baik, perusahaan harus mulai dengan banyak gagasan tentang produk baru. Biaya pengembangan dan peluncuran untuk masing-masing produk akan meningkat tinggi terutama pada tingkat inflasi saat ini, yang nyata pada biaya-biaya produksi, periklan, dan distribusi.
5. Kurangnya modal. Kebanyakan perusahaan tidak mampu mengumpulkan dana yang diperlukan bagi penelitian untuk inovasi yang sesungguhnya. Akhirnya mereka hanya menekankan pada modifikasi dan peniruan.
6. Pendeknya tahap pertumbuhan pada barang-barang yang berhasil. Bila satu barang berhasil di pasar, pesaing-pesaing cepat sekali meirunya. Inilah yang memperpendek tahap pertumbuhan suatu produk baru.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar